sejarah lato lato jaman dulu

2024-05-20


Jakarta - Latto-latto belakangan kembali populer di masyarakat. Saat diayunkan, mainan ini menciptakan bunyi 'klak' yang khas dan memuaskan. Latto-latto adalah pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat tali dengan cincin di atasnya. Dikatakan dalam The Guardian, mainan ini juga disebut sebagai clackers ball.

Mengenal Apa Itu Latto-Latto. Latto-latto sendiri sebenarnya adalah sebuah mainan yang umum dimainkan oleh masyarakat pedesaan di era tahun 90-an. Berasal dari bahasa Bugis, latto-latto kemudian berubah jadi katto-katto di Makassar, dan etek-tek di daerah Jawa.

Sekitar tahun 1990-an, mainan ini populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Nah, meski populer pada 1990-an, konon lato-lato sudah dimainkan sejak tahun 1970-an. Bentuk mainnya pun tidak berubah, hanya saja tidak lagi menggunakan kaca temper, tetapi diubah dengan plastik polimer. Bahan ini dianggap jauh lebih aman dibanding pendahulunya.

1 Lihat Foto Lato-lato merupakan permainan dua buah bola berat diikat tali yang cara bermainnya dengan dibenturkan dan dikendalikan cincin dibagian atasnya sehingga menimbulkan suara nyaring dan khas. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Lato-lato merupakan mainan zaman dulu yang kembali viral. Pasalnya, mainan ini mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1990-an dengan cara bermain yang sama. Hanya saja, bahan material pembuat bola lato menjadi lebih aman dengan menggunakan plastik polimer.

Lato-lato. RIAU24.COM - Beberapa pekan terakhir, mainan lato-lato mendadak viral dan diminati oleh masyarakat khususnya anak kecil. Viralnya lato-lato dimulai dari TikTok, di mana banyak pengguna perlihatkan keahlian mereka memainkan dua bola berbahan polimer tersebut.

Di Indonesia, latto-latto sebagai mainan tradisional anak-anak telah dikenal dan dimainkan serta menjadi tren mode pada era 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2002-2003 oleh anak-anak Makassar dan beberapa daerah di Pulau Jawa.

Menurut sejarah, lato-lato atau nok-nok sudah ada dan dimainkan masyarakat sejak 1960 di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Sejak awal kemunculannya, permainan ini pun langsung populer pada masanya. Pada era 1960-1970, mainan lato-lato ini terbuat dari bahan kaca.

Penulis Fahri Fauzi Rasihan | Editor Puteri Lato-lato merupakan mainan yang dahulu sempat sangat viral di Indonesia karena mampu mencuri perhatian anak-anak maupun orang dewasa.

Tetapi ketika anak-anak pertama kali muncul membawa mainan itu di aula sekolahnya pada hari Senin lalu, dia berkata, "Biarlah ini menjadi hari terakhir." Konon, lato-lato adalah mainan edukasi, yang secara ajaib memberi penggunanya pemahaman tentang dua hukum gerak Newton.

Peta Situs